Wednesday, November 20, 2013

Kisah Nabi Ibrahim AS bag. Pertama

Kisah, cerita, dan Sejarah Nabi Ibrahim AS - Nabi Ibrahim adalah bapak para nabi sebab dari keturunannya banyak yang diangkat Allah menjadi pesuruh-Nya. Nabi Ibrahim lahir di Babilon. Menurut riwayat ayah Ibrahim bernama Azar. Nama lengkapnya ialah: 

Ibrahim bin Azar bin Tanur bin Siruj bin Ra'uf bin Falij bin 'Abir bin Syalih bin Arfaksyad bin Sam bin Nub
 
Dengan demikian beliau masih keturunan nabi Nuh. Beliau dilahirkan di tengah-tengah masyarakat yang sudah terbalik akalnya. Begitu pula dengan semua kelakuan yang ditunjukkan sesama kaum selalu menjurus pada kemungkaran dan kemusrikan. Mereka lebih senang berbuat keonaran. Sehingga menimbulkan kericuhan di sana-sini. Mereka lebih senang menyemban berhala dari pada menyembah Tuhan Allah.

Waktu itu negeri Babilon diperintah seorang raja yang sangat kejam dan tidak menyembah pada Tuhan. Dari kehendak raja inilah rakyat akhirnya menuruti karena mereka takut dengan kekejamannya. Apa yang diperintahkan raja selalu dituruti. Begitu pula dengan mengadakan penyembahan pada berhala. 

Raja yang kejam ini dinamakan Namrudz. Raja Namrudz selalu menuruti kehendak hatinya. la tidak lagi mengindahkan larangan agama yang telah diturunkan kaum Shalih. la lebih suka berbuat kerusakan di bumi ini. 

Raja ini sekali tempo datang ke tempat penyembahan yang terdapat berhala-berhala mulai dari terbesar sampai yang terkecil. Melihat penguasa negeri itu menyembah berhala, maka rakyat yang hanya manut saja juga ikut-ikutan menyembah.

Dalam Al Qur'an disebutkan bahwa nabi Ibrahim termasuk dalam golongan nabi Nuh. Sebagaimana diterangkan dalam surat Ash-Shoffat ayat 83 yang berbunyi:

surat Ash-Shoffat ayat 83

Artinya: "Dan sesungguhnya nabi Ibrahim benar-benar termasuk dalam golongan nabi Nuh", (Ash-Shoffaat: 83)
 
Maksudnya ialah nabi Ibrahim termasuk dalam golongan yang sarna dalam hal keimanannya.

1. Raja Namrudz Penguasa Babylon
Telah disebutkan di atas bahwa Namrudz adalah raja yang menguasai negeri Babylon. Dimana waktu itu negeri tersebut sangat makmur dan semua kebutuhan dapat dimiliki.

Meskipun demikian rakyatnya selalu dalam keadaan takut. Sebab dimana-mana terjadi kericuhan yang disebabkan oleh golongan kaya dan kuat. Mereka lebih senang menindas bangsanya sendiri. Hal ini disebabkan oleh raja yang tidak mau perduli dan tidak mau lagi mengurusi rakyatnya. Sehingga timbullah perbudakan yang sangat banyak.

Tidak hanya itu, raja Namrudz mengaku dirinya sebagai tuhan. Hal ini sangatlah bertentangan dengan agama dan ajaran Islam. Oleh karena itu, Raja sudah mengakui dirinya tuhan, maka semua yang dikatakan harus dipatuhi rakyatnya. Hal ini berlarut-larut sampai lama, sehingga rakyat semakin terperosok ke dalam jurang kebodohan. Mereka tidak lagi memikirkan siapa sebenarnya yang menciptakan langit dan bumi. Mereka hanya memikirkan kenikmatan dunia

Raja mempunyai kesukaan membuat patung-patung dari batu. Kemudian batu itu disembah dengan segenap jiwa raga. Biasanya ia memesan pada seorang yang mahir membuat patung. Setelah itu rakyat disuruh tunduk dan disuruh menyembah pula.

" Wahai rakyatku, sesungguhnya patung ini adalah perwujudan tuhanku. Dan aku adalah perwujudan tuhan juga, untuk itu hormati dan sembahlah dia !, "kata Namrudz kepada rakyatnya. Bagi rakyat yang membangkang akan mendapat hukuman sangat berat berupa cambukan atau siksaan dengan bara.

2. Ayah Nabi Ibrahim
Ayah nabi Ibrahim bernama Azar. Namun ia juga disebut Tarikh. Ayah nabi Ibrahim mempunyai keahlian dalam pembuatan patung. Dari sinilah ia dapat menghidupi seluruh keluarganya. Patung-patung yang dibuatnya adalah pesanan dari raja Namrudz. Sehingga keluarganya dengan keluarga kerajaan seperti ada ikatan persaudaraan.

Jika raja tidak memesan, ia tetap membuat patung kemudian dijajakan guna persembahan di dalam rumah pribadi. Hal ini dilakukan sebelum nabi Ibrahim lahir sampai Ibrahim menjelang dewasa.

Secara tidak langsung ayah nabi Ibrahim ikut dalam dosa besar. Sebab patung yang dipesan raja untuk penyembahan. Setiap rumah di negeri itu terdapat patung untuk pemujaan secara rutin. Namun di saat tertentu mereka berkumpul di tanah lapang yang mana di sana ada patung berhala yang banyak jumlahnya. Patung-patung itulah yang dianggap tuhan oleh Namrudz dan rakyatnya.

Mereka sudah tidak menggunakan nalarnya lagi untuk berpikir sebab sudah tertutup dengan kenikmatan dunia. Mereka juga tidak mau meninggalkan penyembahannya pada berhala sebab sudah menjadi tradisi mulai nenek moyang.

3. Mimpi Raja Namrudz
Setelah sekian lama penduduk Babylon hidup dengan kemakmuran, maka suatu hari dikejutkan dengan pengumuman raja. Pengumuman ini dilakukan oleh beberapa orang suruhan raja yang berkeliling kampung. Isi pengumuman itu ialah raja akan memusnahkan bayi laki-laki yang lahir pada saat itu.

Mengapa demikian. Sebab raja bermimpi bahwa ada anak kecil laki-laki yang masuk ke peraduannya dan mengambil mahkotanya dan berusaha membunuhnya.

Setelah keesokan harinya, maka dipanggillah semua ahli nujum yang ada di negeri Babylon. Masing-masing akan diberi hadiah oleh raja asalkan bisa meramalkan mimpi itu.

" Wahai para nujum, berilah ramalan kepadaku mengenai mimpiku semalam,' "kata raja Namrudz ketika semua ahli nujum telah berkumpul. Para ahli nujum-pun menganggukkan kepalanya setelah mendengar ucapan rajanya.

Salah seorang memberanikan diri untuk menanyakan maksud raja Namrudz, sedangkan yang lain tertunduk lesu sambil menunggu jawaban rajanya.

" Wahai baginda, tolong ceritakan tentang mimpi paduka sehingga semua saudara-saudara dapat meramalkan, "kata ahli nujum yang agak dekat dengan dengan kursi raja. Sedang yang lain tetap menunduk tanpa berani menatap wajah raja Namrudz.

" Aku semalam bermimpi, bahwa ada seorang anak kecil yang masuk keperaduanku tanpa permisi. Anak itu tidak ku kenal sebelumnya. Setelah itu ia mencabut mahkota dan berusaha membunuhku, "kata raja Namrudz menerangkan mimpinya.

Setelah mendengar ucapan raja Namrudz semua ahli nujum berpikir keras. Masing-masing tidak ada yang berani mengutarakan ramalannya hingga beberapa lama. Keadaan ruangan itu sepi seperti tidak ada manusia satupun. Jangankan ucapan yang lerdengar, rasanya perjalanan nafas mereka tidak terdengar. Kemudian seorang ahli nujum melangkah ke depan sehingga dekat dengan kursi raja.

" Mohon ampunkan hamba, kalau menurut pendapat hamba ialah anak itu sekarang ini sudah ada dan mungkin berada di dekat istana. Anak itu kelak akan menghancurkan kekuasaan paduka, "kata ahli nujum menjelaskan ramalannya.

Raja Namrudz diam sesaat dan menghembuskan nafasnya dalam-dalam. Setelah itu ia menanyakan pada ahli nujum lainnya.

" Bagaimana menurut ramalanmu dan pendapatmu, apa benar ramalan kawanmu itu ?, "tanya raja Namrudz berusaha menanyakan dan meminta pendapat pada ahli nujum lainnya. Hal ini disebabkan semua ahli nujum yang hadir berdiam diri.

Mendengar pertanyaan raja seperti itu, beberapa orang menjawab dengan nada lemah. Hampir-hampir suaranya tidak terdengar.

" Kalau menurut hemat hamba, pendapat saudara tadi ada benarnya juga tidak. Sebab mimpi paduka itu kejadiannya tadi malam, mana mungkin bayi yang hendak menggulingkan tahta sudah besar atau dewasa, "kata ahli nujum lainnya. Kemudian mundur dari hadapan raja. Raja yang mendengar jawaban seperti ini merasa belum puas sehingga menanyakan lagi pada ahli nujum yang lain.

Dari ramalan itulah sehingga raja Namrudz menyuruh orang-orangnya untuk mencari bayi laki-laki dan dibunuh. Mereka tidak perduli dengan keadaan bayi-bayi yang menjadi korbannya.

Mereka tidak perduli dengan isak dan jerit tangis kedua or­ang tua bayi. Hal ini disebabkan karena perasaan takut yang menyelimuti dirinya. Mereka takut kejayaannya akan punah setelah bayi laki-laki yang dicarinya itu dewasa.

Atas perintah Namrudz, maka bayi laki-laki yang lahir waktu itu boleh dikatakan habis. Sebab mereka dibunuh oleh orang suruhannya.

Tindakan para anak buah raja Namrudz sungguh diluar batas prikemanusiaan. Begitu pula dengan tindakan rajanya yang cepat percaya dengan ramalan para ahli nujum. Hal ini membuat ketakutan bagi kaum ibu.

4. Ibrahim Dibesarkan Dalam Gua
Di saat suasana genting, seorang ibu yang sedang hamil tua..


…….Untuk melanjutkan membaca silahkan kunjungi “ Kisah Nabi Ibrahim AS bag. Kedua

0 comments

Post a Comment

Dilarang berkomentar SARA :)