Wednesday, November 27, 2013

Kisah Nabi Luth AS bag. Ketiga

Kisah, cerita, dan Sejarah Nabi Luth AS - Tetapi nabi Luth merasa gelisah sebab tamu-tamunya tampan. Hal ini akan mengundang kaum Sadum datang kerumahnya, mereka akan senang jika mendapatkan seorang lelaki yang tampan.

Nabi Luth bertanya kepada tamunya : "Siapakah sebenarnya tuan-tuan, yang malam-malam mau bertamu ke rumah saya ? "tanya nabi Luth pada tamunya. Tamu itu hanya menjawab: Saya adalah orang yang tersesat dan saya adalah kafilah yang kebetulan melewati kampung ini. Dan kemalaman, sehingga kami berniat untuk singgah ke rumah tuan."

" Kalau begitu, bermalamlah di rumah saya. Sebab jika anda meneruskan perjalanan saya takut akan diganggu orang, "kata nabi Luth menawarkan jasanya. Kemudian ia menjelaskan kehidupan dan perilaku orang perkampungannya. Ketiga tamu yang tidak lain adalah malaikat itu hanya menganggukkan kepalanya begitu mendengar penuturan nabi Luth.

" Saya sendiri khawatir jika anda diketahui oleh penduduk kampung ini. Sebab tidak mungkin mereka akan memaksa saya untuk menyerahkan tuan-tuan guna pemuas nafsunya, "kata nabi Luth dengan nada khawatir.
" Sudah bejatkah akhlak penduduk sini, sehingga mereka lebih mencintai sejenisnya dari pada perempuan ? "tanya malaikat itu pada nabi Luth. Nabi Luth hanya mengiyakan saja.

Sebentar-sebentar nabi Luth melihat keluar rumah takut orang kampung mengetahui kedatangan tamunya itu. Akhirnya kekhawatiran itu terbukti sebab dari jauh tampak beberapa orang melangkah menuju rumahnya.
Sebelum orang kafir itu masuk ke dalam rumah terlebih dahulu nabi Luth melarangnya dan berkata : "Wahai saudaraku, aku mohon jangan kau ganggu tamuku. Sebab ia orang jauh dan kemalaman diperjalanan, "kata nabi Luth dengan penuh harap. Namun orang-orang itu tidak menghiraukan ucapannya. Beberapa orang berusaha masuk namun dicegah oleh Luth. Karena merasa terhalang akhirnya orang-orang itu bertanya : "Wahai Luth, benarkah tamu yang datang kerumahmu tiga orang laki-laki, "tanya mereka. Nabi Luth tidak pernah berbohong. la hanya dapat menganggukan kepalanya saja.

" Namun aku mohon jangan kau ganggu tamu-tamuku itu. Hormatilah aku sebagai tuan rumah ! "kata nabi Luth pada orang-orang kafir itu.

" Wahai Luth, tentunya tamumu itu orang asing dan sangat tampan. Bolehkan aku menidurinya barang semalam ? "kata mereka setengah memaksa. Mendengar ucapan itu, nabi Luth jadi tersinggung. Sebab orang-orang itu tidak menghargai sama sekali.

" Aku mohon jangan kau ganggu tamuku. Jika kau suka, pilihlah anak perempuanku I" kata nabi Luth dengan suara gemetar pertanda marah. la rela menyerahkan anak perempuannya untuk diperisteri orang kafir itu demi menjaga ketiga tamu itu.

" Wahai Luth, apakah kau belum tahu, bahwa kami tidak bernafsu terhadap anak perempuan. Kami hanya bernafsu pada kaum laki-laki yang gagah dan tampan, "kata mereka dengan tak malu-malu.

" Seandainya aku mempunyai bala pengikut yang banyak niscaya kalian akan kuhancurkan. Namun apa dayaku kini. Semuanya kuserahkan kepada Tuhan, " kala nabi Luth dengan hati jengkel.

Karena orang-orang kafir itu tidak dapat lagi dihalang-halangi akhirnya nabi Luth masuk ke dalam rumahnya dan mengadukan semua maksud kaum kafir. Nabi Luth merundingkan dengan seraya berkata:
" Seandainya tuan-tuan sekalian bersamaku menambah kekuatan bagiku dan mempunyai pengikut yang banyak niscaya aku akan menjagamu. "keluh nabi Luth kepada ketiga tamunya. Karena keluhan itu, maka ketiga malatkat itu mengenalkan siapa dirinya.

" Wahai tuan, sebenarnya aku adalah para malaikat yang diutus Allah untuk menemui dirimu. Aku disuruh Allah untuk menyampaikan firman-Nya yaitu tentang kehancuran kaummu, "kata malaikat.

Setelah mengetahui jati diri tamu itu, akhirnya nabi Luth tidak merasa khawatir. Sebab ia tahu bahwa tamunya akan mampu mengatasi kesulitan yang ditimbulkan oleh orang-orang kafir kepadanya.
" Mengapa tuan-tuan ini tidak mau berterus terang dari semula? "tanya nabi Luth kepada malaikat yang telah membuka jati dirinya. Ketiga malaikat yang sebenarnya pernah bertamu pada nabi Ibrahim itu menjawab: "Kami ingin tahu lebih dekat mengenai kaummu, "jawab mereka.

" Kapan azab Allah akan melanda negeri ini ? "tanya nabi Luth pada malaikat itu. Malaikat menjawab : "Azab yang akan ditimpakan Allah terjadi diwaktu subuh. Untuk itu engkau harus bergegas meninggalkan daerah ini beserta pengikut yang telah beriman, "para malaikat itu memberi saran. Kemudian mereka menambahkan : "Orang-orang kafir itu tidak akan mencelakakan dirimu dan pengikutmu. Oleh sebab itu berangkatlah sekarang juga beserta keluargamu. Yang harus diingat, janganlah tuan membawa serta isterimu. Sebab wanita itu pengkhianat. Biarkan ia tertimpa azab Allah bersama orang-orang kafir ini. Dan jangan sampai pengikutmu ada yang tertinggal, "kata malaikat itu menjelaskan pada nabi Luth.

Mengenai perbincangan ketiga malaikat yang lebih jelas dapat dilihat pada Al Qur'an surat Hud ayat 80 sampai 81 :

surat Hud ayat 80 sampai 81

Luth berkata "Seandainya aku mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau aku berlindung, ada keluarga yang kuat (tentu aku lakukan). (Hud: 80)
Para utusan (malaikat) berkata : "Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Allah, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggumu, sebab itu pergilah dengan membawa pengikut-pengikutmu dan keluargamu. Dan janganlah ada seorangpun yang tertinggal di antara kamu, kecuali isterimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah diwaktu subuh. Bukankah subuh itu sudah dekat". (Hud: 81)

Demikianlah perbincangan ketiga tamu malaikat itu dengan nabi Luth di tengah malam. Perbincangan ini sudah diabadikan dalam Al Qur'an guna menjadikan contoh bagi kaum (umat) setelah kaum nabi Luth.

4. Azab Allah Menimpa Kaum Nabi Luth
Setelah perbincangannya dengan para tamunya, nabi Luth keluar menemui kaumnya yang sudah berkerumun di halaman. Tampak sekali keinginan kaumnya yang menggebu pertanda nafsu birahinya sudah kian memuncak. Begitu melihat nabi Luth keluar dari rumah serta orang-orang itu menemuinya.

" Bagaimana dengan permintaanku tadi, hai Luth. Apakah kau akan mengizinkan ? "tanya beberapa orang yang kelihatan sudah tidak sabar. Nabi Luth menghela nafas dalam-dalam.

“ Aku tidak akan pernah mengizinkan kalian untuk berbuat kemaksiatan. Sadarlah jika sewaktu-waktu siksaan Allah pasti datang, "kata nabi Luth berusaha memperingatkan. Namun orang-orang yang sudah dirasuki setan itu tidak mau mendengarkan sama sekali. Katanya : "Aku tidak butuh ocehanmu, yang kubutuhkan hanya tamu-tamumu itu. Kemudian mereka mentertawakan nabi Luth dan menuduh bahwa ia hanya bohong belaka.

" Sekali-kali aku menyerukan pada kalian. Kembalilah pada jalan kebenaran, janganlah mengganggu tamuku. Lenyapkan nafsu setan kalian itu. Segeralah minta ampun, karena sesungguhnya Allah akan menurunkan azab-Nya, "kata nabi Luth.

" Dari dulu, kamu selalu menakuti kami dengan azab Tuhanmu, namun tidak ada buktinya sama sekali. Kapan akan kau buktikan azab itu. Kau hanya pembohong, " teriak orang..



…….Untuk melanjutkan membaca silahkan kunjungi “ Kisah Nabi Luth AS bag. Keempat

0 comments

Post a Comment

Dilarang berkomentar SARA :)