Tuesday, January 17, 2017

Berziarah ke Makam Nabi Hud As

Setelah azab dahsyat yang menimpa kaum 'Ad di Al-Ahqaf dan keadaan cuaca kembali tenang, Nabi Hud dan kaumnya yang masih beriman kepada Allah Swt. meninggalkan tempat tersebut, dan berhijrah ke Hadhramaut. Di tempat inilah, ia tinggal dan menghabiskan sisa hidupnya serta dimakamkan di sana. Sampai sekarang, makamnya yang terletak di atas sebuah bukit (kurang lebih 50 km dari kota Siwun) banyak dikunjungi oleh para peziarah, terutama pada bulan Sya'ban.

Banyak tempat bersejarah di sekitar makam Nabi Hud, di antaranya adalah pasar yang terletak di lembah Adem. Pada zaman Jahiliah, pasar ini merupakan salah satu pasar yang terkenal. Selain itu, terdapat sebuah sumur berbentuk gua di Lembah Barhut.

Pada mulanya, makam Nabi Hud terletak di bukit batu-batuan (al-ahqof). Kemudian, pada-abad 9 H, dibangun masyhad (tempat kubur) dan kubah dari batu dan dicat dengan kapur. Tanah di sekitarnya diratakan dan dibangun tempat luas sekiranya cukup menampung para peziarah.

Ziarah ke makam Nabi Hud telah dilakukan sejak zaman dahulu kala sebelum datangnya agama Islam. Menurut Ibnu Hisyam, Nabi Sulaiman juga pernah ziarah ke makam Nabi Hud. Selain itu, Shaleh al-Hamid menjelaskan dalam kitabnya As-Sa'adah wa al-Khabar fi Manaqib al-Baqusher bahwa Dzulkarnain juga pernah berziarah ke makam Nabi Hud.
Kubah dari batu tempat Nabi Hud dimakamkan
Kubah dari batu tempat Nabi Hud dimakamkan

Di Syi'ib Hud (Lembah Kecil Hud), terdapat beberapa fasilitas yang disediakan bagi para peziarah, seperti rumah, masjid, dan pasar. Ada sebuah tradisi yang cukup menarik di sana. Sebelum ziarah ke makam Nabi Hud, semua peziarah mandi di sungai, yang dipimpin oleh ketua suku mereka (munshib, habib, atau syekh). Selanjutnya, peziarah melaksanakan shalat sunnah Wudhu dua rakaat di Hashah Umar, yaitu tempat di pinggir sungai yang biasa ditempati shalat oleh para peziarah sehabis mandi di sungai.

Setelah shalat sunnah Wudhu, para peziarah menuju makam Nabi Hud. Di tempat antara makam Nabi Hud dan sungai, mereka berhenti sejenak di sumur Taslimah. Dengan dipimpin munshib, peziarah mengumandangkan salam kepada arwah rasul dan nabi, serta salam kepada para malaikat. Setelah selesai, peziarah melanjutkan perjalanannya ke makam Hud.

0 comments

Post a Comment

Dilarang berkomentar SARA :)