Saturday, November 23, 2013

Kisah Nabi Ibrahim AS bag. Kelima

Kisah, cerita, dan Sejarah Nabi Ibrahim AS -  kemauan kita, apakah kau tidak berpikir bahwa kelak kita akan mati juga ? "kata nabi Ibrahim dengan suara datar, namun terdengar dengan jelas. Mendengar jawaban yang demikian, masa yang mengikuti jalannya persidangan banyak yang berbalik dan berpihak pada nabi Ibrahim.Namun untuk menyatakan maksudnya, mereka belum berani dengan terus terang sebab dihadapannya masih ada raja Namrudz yang kejam.

" Sudah, kita tidak mempersoalkan kehidupan dan kematian. Kita kembali lagi pada persoalan semula.Aku hanya ingin pengakuanmu tentang penghancuran tuhan-tuhan kami, "kata raja Namrudz yang mulai mengalihkan perdebatan.Nabi Ibrahim duduk dengan tenang kemudian menjawab, "Memang aku yang menghancurkan tuhanmu.Sebab aku tidak mau kalian tersesat lebih jauh lagi.Dan aku ingin mengajak kalian pada jalan kebenaran.Untuk itu ikutilah aku.Sebab jalan kebenaran itu ada pada diriku.Dan aku adalah pembawa kebenaran, "nabi Ibrahim memberi pengakuan.

" Jika demikian engkau harus dihukum mati. Sebab tuhan-tuhan yang kami sembah telah kau hina dan kau hancurkan, "kata raja Namrudz geram. Kemudian ia menyuruh prajurit dan beberapa orang untuk mencari kayu. Sementara orang lain disuruh menyebarkan berita inikepada penduduk kota yang tidak mengetahui jalannya persidangan.

Setelah kayu terkumpul, kemudian nabi Ibrahim diikat dengan kuat.Sebelum kayu itu dibakar terlebih dahulu raja Namrudz berkata pada rakyatnya.

" Wahai rakyatku, Ibrahim adalah satu contoh bagi kalian. Jika ada yang mengkhianati dan berusaha menghancurkan tuhan-tuhan kita, niscaya aku akan melakukan pembakaran seperti pada Ibrahim, "teriak raja Namrudz memberi peringatan pada rakyatnya. Kemudian kayu itu dinyalakan. Setelah kayu menjadi kobaran api, maka nabi Ibrahim dilempar ke dalamnya. Orang yang mulai membenarkan ajaran nabi Ibrahim terpekik menahan rasa harunya.Meskipun demikian mereka tidak berani menolong nabi Ibrahim.Sebab mereka takut siksa rajanya yang kejam.

Raja Namrudz tertawa tergelak-gelak.la mengira bahwa nabi Ibrahim musnah dan terbakar habis, sehingga semua penghalangnya tidak ada lagi.Rakyat pun tidak ada yang meninggalkan tempat itu sampai selesai.
Nabi Ibrahim yang berada dalam kobaran api tidak merasakan panas. Sebab Allah melindungi keselamatannya. Begitu nabi Ibrahim dimasukkan ke dalam api Allah berfirman, yang berarti: " Wahai api, dinginlah".

Maka seketika api yang berkobar itu menjadi dingin. Perasaan dingin ini hanya dirasakan nabi Ibrahim sedangkan bagi raja Namrudz dan prajuritnya yang dekat dengan kobaran api merasakan panas tiada tara. Di dalam api, tubuh nabi Ibrahim tidak lecet sedikitpun. Hanya tali yang mengikat dirinya saja yang putus.
Sedikit demi sedikit api menjadi padam. Nabi Ibrahim keluar dari dalam bara dengan mengucapkan dan membesarkan nama Allah. Melihat kejadian ini raja Namrudz dan seluruh yang hadir tercengang. Sebab menurut perkiraannya nabi Ibrahim sudah hangus dimakan api. Tapi kenyataannya lain.

Rakyat yang menyaksikan kejadian ini segera menghampiri nabi Ibrahim seraya berkata :
" Wahai Ibrahim. Tunjukkkan jalan kebenaran bagi kami, "pinta mereka.Kini nabi Ibrahim mendapat pengikut yang agak banyak.

" Apakah kamu tidak takut terhadap rajamu ? "tanya nabi Ibrahim sejurus kemudian. Mereka (orang-orang yang telah tunduk pada ajarannya) tidak takut akan siksaan rajanya.

Mendengar jawaban yang polos itu, nabi Ibrahim pun mempersilahkan untuk mengikuti ajarannya. Melihat kejadian ini raja Namrudz pun berteriak dengan lantangnya :
" Wahai rakyatku, aku tidak ingin kalian membela dan mengikuti Ibrahim. Barang siapa yang mengikuti ajakannya aku bunuh."

Mendengar ancaman yang menggidikkan bulu roma itu, akhirnya pengikut yang mulai mematuhi ajakan nabi Ibrahim banyak yang takut dan kembali pada jalan kesesatan. Sedangkan sebagian mengikuti ajakan nabi Ibrahim sambil membaca dan membesarkan nama Allah. Mereka tidak takut kekejaman raja Namrudz.
Setelah itu, nabi Ibrahim dan pengikutnya yang hanya meninggalkan upacara pembakaran. Kepergian mereka dibiarkan saja oleh raja Namrudz, sebab sudah tidak berdaya apa-apa lagi. Sedangkan kepergian nabi Ibrahim beserta pengikutnya ini ialah untuk berdakwah dan menyebarkan ajarannya.

10. Persengketaan Nabi Ibrahim Dengan Raja Namrudz
Setelah kejadian yang menakjubkan itu, raja Namrudz berpikir kesal. Bagaimana ia dapat memusnahkan nabi Ibrahim dari muka bumi. Sebab nabi Ibrahim dianggap sebagai penghalang utamanya. Karena pikirannya yang tidak menentu, maka dipanggilah beberapa orang ahli nujum.

" Apakah Ibrahim akan menggulingkan kekuasaanku? "tanya raja pada ahli nujum. Para ahli nujum tidak berani menatap raja Namrudz, sebab mereka merasa takut ancaman yang diberikan padanya jika memberi jawaban. Karena semua ahli nujum diam saja, maka raja Namrudz membentak dan bertanya lagi. Kali ini salah satu ahli nujum memberikan jawabannya.

" Ampun paduka, menurut ramalan hamba, Ibrahim akan menggulingkan kekuasaan baginda. Dan anak inilah yang dahulu baginda ceritakan pada kami, "kata ahli nujum itu dengan suara agak gugup.

Begitu mendengar jawaban yang mengejutkannya akhirnya raja Namrudz memutuskan untuk mengenyahkan nabi Ibrahim dari muka bumi. Sebab ia masih dibayang-bayangi ketakutan yang selalu menghantui pikirannya. Bayangan itu timbul setelah ahli nujum memberitahukan ramalannya.

Sedangkan bagi nabi Ibrahim ia tetap berdakwah dengan menelusuri perkotaan dan pedesaan untuk mendapatkan pengikut. la selalu mencela perbuatan kufur yang tidak disukai oleh Allah seperti menyembah berhala, berbuat kemaksiatan dan membuat kerusakan di muka bumi.

Bertambah hari bertambah banyak pula pengikut nabi Ibrahim. Hal itu didengar oleh raja Namrudz. la sangat marah sehingga mengutus beberapa prajurit untuk mencari dan menangkapnya. Namun sekian lama, prajurit itu tidak menemukan tempat nabi Ibrahim. Sehingga suatu hari mereka kembali dengan tangan hampa. Meskipun demikian raja Namrudz tidak putus asa dalam pencariannya.

Suatu hari ia mendengar nabi Ibrahim melakukan dakwahnya dalam kota raja. Dengan cepat ia menyuruh prajuritnya untuk menangkap nabi Ibrahim. Dengan tidak menemui kesulitan sedikitpun akhirnya nabi Ibrahim dapat dibawa kehadapan ra]a Namrudz.

" Wahai Namrudz, apa maumu sehingga menangkap aku lagi? "kata nabi Ibrahim. Sebenarnya ia mengetahui rnaksud penangkapan itu. Namu ia bertanya demikian hanyalah untuk memancing pembicaraannya dengan raja Namrudz.

" Ibrahim, engkau telah menyebarkan fitnah yang dapat mengadu rakyatku. Tidakkah kau memikirkan akibatnya ? "kata raja Namrudz membuka pembicaraan. la mengira nabi Ibrahim telah mengadu domba antar rakyatnya sehingga penduduk resah.

" Aku hanya menjalankan tugasku sebagai pembawa keselamatan dan menunjukkan jalan keselamatan itu. Sebab rakyatmu sudah merata tidak mau lagi menyembah Allah Tuhanku, "jawab nabi Ibrahim dengan tenang. la mengatakan apa adanya. Dan semua dakwah yang dilakukannya semata-mata untuk keselamatan umat

" Apa kau bilang tadi. Kau mengajak rakyatku untuk menyembah Allah. Tidak tahukan kamu bahwa aku adalah tuhan rakyatku. Seharusnya kamu juga menyembah aku, "kata raja Namrudz dengan congkak. Demi mendengar ucapan tersebut nabi Ibrahim jadi tersinggung dan berkata : "Sungguh celaka kau Namrudz. Kau tidak pantas menyebut dirimu Allah. Tidak tahukah kamu betapa besar kekuasaan-Nya ? "tanya Ibrahim sambil menudingkan jarinya kehadapan raja Namrudz.

" Apakah kamu tidak menyadari bahwa dirimu berada dalam kekuasaanku. Mengapa masih menetangku, "tanya raja Namrudz sambil rnenunjukkan kekuasaanya. la tidak mengetahui bahwa ajaran yang dibawa nabi Ibrahim adalah ajaran kebenaran. Hal ini disebabkan hatinya telah tertutup dengan debu dosa. Sehingga ia berani menyebut dirinya tuhan.

" Allah Tuhanku yang dapat menghidupkan dan mematikan umat-Nya. Tidakkah kau berpikir sebelumnya ? "tanya nabi Ibrahim dengan suara bergetar.

" Aku juga dapat mematikan dan menghidupkan seseorang. Semua itu tergantung dari kemauanku, "kata raja Namrudz yang tidak kalah sengitnya. Kemudian ia menyuruh pengawal menghadap dua orang budak. Dengan congkak ia berkata pada nabi Ibrahim.

" Hai Ibrahim lihatlah bagaimana aku dapat menghidupkan dan mematikan, "kemudian ia menghunus sebuah pedang yang dibawa prajurit disampingnya. Dengan cepat ia menebas pedang tersebut pada salah seorang budak hingga mati.

Di hadapan Ibrahim, ia telah berbuat sesuka hatinya dan tidak takut dengan ancaman Allah. la sangat senang dengan kejadian itu. Untuk itu nabi Ibrahim menjawab dengan suara lantang : "Sebenarnya kau telah berbuat dosa. Kau tidak mematikan namun kau berbuat kejam. Bukankah kau tahu bahwa budak yang kau bunuh itu juga makhluk Allah, "teriak nabi Ibrahim setelah melihat kejadian dihadapannya.

Raja Namrudz sangat puas setelah menujukkan bukti bahwa dirinya dapat membunuh dan menghidupkan seseorang. Sebab budak yang naas itu telah dibunuh dan satunya dibiarkan hidup sehingga ketakutan. Budak itu segera bersujud dan minta ampun agar diampuni selembar nyawanya

" Lihatlah olehmu, bagaimana aku dapat menghidupkan dan mematikan. Inilah bukti kekuasaanku, dan lihatlah budak ini meminta pertolonganku, "kata raja Namrudz dengan congkak. Nabi Ibrahim masih dapat menjawab dengan sebuah tantangan.

" Kalau kau memang tuhan, dan merasa puas dengan perbuatanmu, maka kini aku minta persyaratan padamu. Jika kau mampu aku akan tunduk dan menyembah dirimu, "tantang nabi Ibrahim dengan suara mantap

Demi mendengar pernyataan nabi Ibrahim seperti itu, maka raja Namrudz semakin congkak. la mengira bahwa nabi Ibrahim akan mau mengikuti semua perintahnya. Kemudian raja Namrudz berkata, "Apa yang hendak kau minta padaku ? "katanya dengan suara lantang. Nabi Ibrahim hanya memajamkan matanya meminta petunjuk Allah. Kemudian katanya :

"Jika kau benar-benar tuhan, maka terbitkan lah matahari dari barat dan benamkan di sebelah timur. Jika kau mampu maka aku akan menyembah dan menuruti semua perintahmu, "kata nabi Ibrahim dengan tenang.
Mendengar permintaan nabi Ibrahim yang mustahil dapat dilakukannya ini membuat murkanya raja Namrudz. Dengan lantang ia berkata:

" Wahai Ibrahim, kali ini aku tidak mampu dan kalah denganmu. Namun jangan kau harap aku akan mengikuti ajaranmu. Sebelum aku berubah pikiran, maka sebaiknya kamu lekas angkat kaki dari hadapanku, "kata raja Namrudz mengusir Ibrahim.

Sejak itu dendam yang ada dalam hatinya tidak dapat dibuang begitu saja. la memikirkan bagaimana caranya untuk dapat mengenyahkan nabi Ibrahim dari muka bumi. Namun sejauh itu ia tidak mampu berbuat sesuatu untuk membunuh nabi Ibrahim.

Sejak saat itu pula nabi Ibrahim semakin berani mengembangkan dakwahnya. Dalam waktu singkat ia mendapatkan pengikut yang sudah banyak. Kemudian ia pergi meninggalkan negerinya disertai pengikut yang beriman.

Mengenai perdebatan nabi Ibrahim dan Namrudz sudah diabadikan dalam Al Qur'an surat Al Anbiya' ayat 56 :

Surat Al Anbiya' ayat 56

Ibrahim berkata : "Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan yang menjadikan langit dan bumi. Yang telah menciptakan kamu dan aku. Dan aku termasuk orang-orang yang dapat memberikan bukti atas demikian itu". (Al Anbiya': 56)

Setiap perjalanan nabi Ibrahim selalu menyerukan pada orang-orang agar menyembah kepada Allah dan meninggalkan penyembahan pada berhala. Di setiap perjalanan sering pula ia mendapat cemoohan dan cacian. Namun hal itu selalu didoakan nabi Ibrahim yang bertujuan untuk kebaikan orang-orang itu. Nabi Ibrahim tidak pernah memohon azab yang bertujuan menyusahkan orang lain.

Oleh karena itu, tidak jarang orang yang mengikuti ajarannya sehingga semakin banyak orang yang beriman. Setiap tempat yang disinggahinya tidak luput dari ajakannya.

Mengenai ajakan nabi Ibrahim terhadap orang-orang yang menyembah berhala dan kepada mereka sering berbuat maksiat sudah diceritakan dalam Al Qur'an surat Al Anbiya' ayat 54-56 yang berbunyi:

Surat Al Anbiya' ayat 54-56

Artinya:
Ibrahim berkata : "Sesungguhnya kamu dan bapak-bapakmu berada dalam kesesatan yang nyata. Mereka menjawab: "Apakah kamu datang dengan sungguh-sungguh ataukah kamu termasuk orang-orang yang bermain-main. Dan Ibrahim berkata : Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan menciptakan langit dan bumi. Dan aku termasuk orang-orang yang memberikan bukti atas yang demikian itu.

Masyarakat yang semula tidak mengetahui kenabiannya setelah dapat seruan untuk menyembah Allah selalu bertanya, apakah nabi Ibrahim termasuk orang yang membawa kebenaran atau orang yang bermain-main. Maksudnya ialah menanyakan kebenaran ajaran nabi Ibrahim. Dan nabi Ibrahim pun menjawab seperti yang tertera pada surat di atas. Sehingga orang-orang yang mendengarnya masuk ajarannya.

11. Nabi Ibrahim Meninggalkan Negerinya
Setelah memenangkan perdebatan dengan raja Namrudz, nabi Ibrahim kemudian meninggalkan negerinya itu. Hal ini disebabkan oleh sulitnya melakukan dakwah. Semua masyarakat yang mengikuti ajarannya ternyata mendapat ancaman dan perlakuan yang kejam dari raja Namrudz.

Kepergian nabi Ibrahim ini tidak diketahui oleh balatentara Namrudz sehingga dengan leluasa dan aman ia meninggalkan negeri itu. Tujuannya ialah melakukan dakwah di negeri lain. Dengan harapan ia akan mendapatkan pengikut lebih banyak.

Negera yang dituju oleh nabi Ibrahim beserta istri, saudara sepupu dan pengikutnya ialah Palestina. Sebab di negeri itu masyarakatnya mendambakan seorang pembawa kebenaran. Setiap perjalanan dan tempat yang menjadi persinggahannya tidak luput dari dakwah nabi Ibrahim. Di tempat itu ia mengajak semua masyarakat untuk meninggalkan perbuatan yang dimusuhi Allah dan mengajak pada jalan kebenaran. Namun masyarakat setempat yang sudah terlanjur menyembah patung tidak menggubrisnya. Meskipun demikian nabi Ibrahim tidak putus asa. Dengan berbagai upaya ia mengajak menyembah Allah semata.

Setelah perpindahannya, nabi Ibrahim berharap pada raja Namrudz beserta rakyatnya untuk menyembah Allah. Sebab sebelum kepergiannya, nabi Ibrahim telah menunjukkan jalan kebenaran. Dan mukjizat yang diberikan Allah telah ditunjukkan para raja beserta rakyatnya.

Di negeri yang baru (Palestina), nabi Ibrahim juga mengajak masyarakat untuk menyembah Allah. Hari pertama berdakwah, ia mengalami kesulitan sebab mendapat tantangan yang besar dari masyarakat setempat. Meskipun demikian nabi Ibrahim tetap melakukan dakwahnya sehingga masyarakat itu mengakui kenabiannya. Tentunya hal ini perlu bukti agar semua orang yang diajaknya mau mengikuti ajarannya


…….Untuk melanjutkan membaca silahkan kunjungi “ Kisah Nabi Ibrahim AS bag. Keenam

0 comments

Post a Comment

Dilarang berkomentar SARA :)