Nabi Ibrahim merupakan rasul yang memiliki ketabahan dan kesabaran yang luar biasa. Itulah sebabnya, ia tergolong dalam ulul 'azmi. Salah satu ujian terberat Nabi Ibrahim adalah ketika diperintahkan untuk mengorbankan putranya, Ismail.
Pada suatu hari, Nabi Ibrahim bermimpi diperintah oleh Allah Swt. untuk menyembelih Ismail. Nabi Ibrahim pun menyampaikan mimpinya kepada anak dan istrinya (Siti Hajar dan Ismail). Siti Hajar dan Ismail sepakat, apabila mimpi tersebut merupakan wahyu dari Allah Swt., maka harus dilaksanakan. Ismail rela dan ikhlas dirinya dijadikan qurban. Sungguh, anak yang berbakti dan shalih. la sangat patuh pada ajaran agama dan berbakti kepada orang tuanya.
Pada hari yang ditentukan, yaitu pada tanggal 10 Dzulhijjah, dilaksanakanlah penyembelihan terhadap Ismail. Akan tetapi, rupanya setan tidak terima kalau keluarga yang shalih ini (Nabi Ibrahim dan keluarganya), melaksanakan perintah Allah Swt. Setan mencoba menjerumuskan mereka.
Pertama-pertama, setan mendatangi Nabi Ibrahim. Setan mencoba menggoda dan merayu Nabi Ibrahim agar tidak mengorbankan putra yang selama ini didamba-dambakannya. Namun, Nabi Ibrahim bergeming. Bahkan, Nabi Ibrahim melempari setan itu dengan batu sebanyaktujuh kali hingga setan tersungkur.
Tidak berhasil menggoda Nabi Ibrahim, setan berpaling kepada Siti Hajar. Tetapi, Siti Hajar juga tidak mempan oleh rayuan menyesatkan dari setan. la pun melempari setan itu dengan tujuh
buah batu. Setan tidak menyerah. la mencoba merayu Ismail agar tidak mau dijadikan qurban dan mengatakan bahwa Ismail masih muda, masa depannya masih panjang. Akan tetapi, Ismail tetap teguh pada keimanannya, ia patuh pada perintah dari Allah Swt. Ismail pun melempari setan sebagaimana yang dilakukan oleh ayah dan ibundanya.
Menurut sebuah riwayat, dikisahkan bahwa Nabi Ibrahim melempar setan di Jumrah Aqabah, Siti Hajar di Jumrah Wustha, sedangkan Ismail di Jumrah Ula. Peristiwa pelemparan terhadap setan inilah yang kemudian menjadi salah satu ritual dalam haji, yaitu melempar jumrah.
Adapun jarak antara Jumrah Aqabah dengan Jumrah Wustha adalah 247 m. Sedangkan, jarak antara Jumrah Wusta dengan Jumrah Ula ialah sekitar 200 m.
Setelah terbebas dari gangguan setan, Nabi Ibrahim melaksanakan mimpinya untuk menyembelih Ismail. Pedang pun diayunkan ke leher Ismail. Akan tetapi, sebelum pedang itu sampai ke leher Ismail, Malaikat Jibril, atas perintah Allah Swt., telah menggantinya dengan seekor domba. Peristiwa ini menjadi awal mula penyembelihan hewan qurban oleh kaum muslimin, yang dilaksanakan setiap Hari Raya Idul Adha, pada tanggal 10 Dzulhijjah.
0 comments
Post a Comment
Dilarang berkomentar SARA :)