Tuesday, April 18, 2017

Nabi Ishaq Putra Nabi Ibrahim Seorang Nabi Yang Shalih dan Jujur

Nabi Ishaq adalah putra Nabi Ibrahim dari istri pertamanya, yaitu Siti Sarah. Nabi Ishaq dilahirkan di kota Hebron, Palestina. la diperkirakan lahir sekitar tahun 1897 SM, sedangkan Ismail empat tahun lebih tua dari Ishaq. Dan, Nabi Ishaq tumbuh dan besar di kota ini pula.

Dalam buku Atlas Sejarah Para Nabi dan Rasul; Menggali Nilai-Nilai Kehidupan Para Utusan Allah, Sami bin Abdullah al-Maghluts mengatakan bahwa saat Siti Sarah melahirkan Ishaq, usianya telah mencapai 90 tahun, sedangkan Nabi Ibrahim sudah berusia 120 tahun.

Sementara itu, dalam buku Atlas Al-Qur'an, Syauqi Abu Khalil mengatakan bahwa sesudah Siti Hajar dan Ismail diungsikan ke Makkah oleh Nabi Ibrahim, maka tak lama kemudian, Siti Sarah hamil. Awalnya, Siti Sarah dan Nabi Ibrahim tidak menyangka kalau masih dikaruniai keturunan karena usia mereka sudah lanjut.

Kabar gembira bahwa keduanya akan dikaruniai putra disampaikan oleh Malaikat Jibril dan beberapa malaikat lain. Saat itu, para malaikat ini diutus oleh Allah Swt. untuk menurunkan azab kepada kaum Nabi Luth yang telah banyak berbuat kemaksiatan. Sebelum mendatangi kaum Nabi Luth, para malaikat tersebut singgah di kediaman Nabi Ibrahim untuk memberikan kabar gembira bahwa Nabi Ibrahim akan dikaruniai seorang putra. Mendengar pembicaraan para malaikat itu dengan suaminya, Siti Sarah tidak percaya dan tidak mungkin hamil karena usianya sudah lanjut. Kisah ini diabadikan dalam al-Qur'an, sebagaimana berikut:
QS Hud 72-73
"Istrinya berkata, 'Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak, padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua pula? Sesungguhnya, ini benar-benar suatu yang sangat aneh.' Para malaikat itu berkata, 'Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, Hai Ahlulbait! Sesungguhnya, Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah." (QS. Hud [11]: 72-73)

Allah Swt. mengangkat Nabi Ishaq menjadi nabi dan rasul untuk membimbing kaum Kan'an menuju jalan-Nya. la meneruskan dakwah yang disampaikan oleh ayahnya, Nabi Ibrahim, agar senantiasa mengesakan Allah Swt. dan meninggalkan sesembahan berhala-berhala.

Nabi Ishaq mewarisi sifat ayahnya yang dikenal sebagai seorang nabi yang sangat shalih dan jujur. Allah Swt. telah menganugerahkan kepadanya berbagai keistimewaan dengan sifat kelembutan, kasih sayang, sabar, dan tidak mudah marah, serta memiliki perhitungan yang matang sebelum melakukan sesuatu.

Seperti beberapa nabi lainnya, kisah Nabi Ishaq tidak banyak diceritakan, baik dalam al-Qur'an maupun dalam riwayat-riwayat lain, la diperkirakan wafat pada tahun 1717 SM, dalam usia 180 tahun. Selanjutnya, ia dimakamkan di kota Hebron bersama ayahnya di Masjid Ibrahim.

0 comments

Post a Comment

Dilarang berkomentar SARA :)