Tuesday, April 25, 2017

Nabi Ya'qub Mewarisi Keshalihan Ayah dan Kakeknya

Nabi Ya'qub adalah putra dari Nabi Ishaq. la diperkirakan lahir pada tahun 1837 SM, dan wafat pada 1690 SM. Ketika Nabi Ishaq berdakwah kepada kaumnya di Hebron, Nabi Ya'qub mendapat tugas berdakwah di daerah Syam (Suriah, sekarang). la juga berdakwah kepada bangsa Kan'an.

Di dalam al-Qur'an, tidak ada kisah tersendiri mengenai Nabi Ya'qub. Namun, namanya banyak disebut dalam kisah nabi-nabi yang lain, misalnya dalam kisah Nabi Ibrahim (kakeknya) dan Nabi Yusuf (putranya).

Cerita mengenai lahirnya Nabi Ya'qub dikisahkan dalam ayat al-Qur'an berikut:
QS Hud 11
"Dan, istrinya berdiri (di balik thai), lalu ia tersenyum. Maka, Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishaq dan dari lshaq (akan lahir putranya) Ya'qub." (Q.S. Huud [11]: 71)

Nabi Ya'qub mewarisi keshalihan ayah dan kakeknya. la selalu taat menjalankan perintah Allah Swt. dan senantiasa beribadah kepada-Nya. Hingga akhirnya, ia pun diangkat menjadi nabi dan rasul.

Dalam berbagai riwayat dikisahkan bahwa Nabi Ya'qub memiliki dua belas orang anak, yang oleh Allah Swt. disebut dengan asbath (keturunan Ya'qub). Mereka adalah Nabi Yusuf, Bunyamin, Ruubil, Syam'un, Laawi, Yahuudza, Isaakhar, Zabilon, Daan, Naftaali, Jaad, dan Asyir.

Di antara sekian anak Nabi Ya'qub, yang paling tinggi kedudukan-nya, paling bertakwa, dan paling bersih hatinya, selain paling muda usianya, adalah Nabi Yusuf. Itulah sebabnya, Nabi Ya'qub memberikan perhatian dan kasih sayang lebih kepada Yusuf. Hal inilah yang kemudian menyebabkan kecemburuan dari saudara-saudaranya yang lain, sehingga Yusuf dibuang ke dalam sumur di Lembah Sinai.

Menurut beberapa riwayat, Nabi Ya'qub wafat pada usia 137 tahun. la wafat di Mesir, namun dimakamkan di kota Hebron, Palestina, tepatnya di Masjid Ibrahimi, bersama dengan nenek moyangnya, yakni Nabi Ibrahim dan Nabi Ishaq.

0 comments

Post a Comment

Dilarang berkomentar SARA :)