Nabi Luth adalah keponakan dari Nabi Ibrahim. Ayahnya bernama Hasan bin Tareh, saudara sekandung dari Nabi Ibrahim, la diutus oleh Allah Swt. pada masa kerasulan pamannya, Nabi Ibrahim. Hal ini dikisahkan dalam firman-Nya berikut:
"Maka, Luth membenarkan (kenabian)nya, dan berkatalah Ibrahim, 'Sesungguhnya, aku akan berpindah ke (tempat yang diperintahkan) Tuhanku (kepadaku). Sesungguhnya, Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. al-'Ankabuut [29]: 26)
Pada awalnya, Nabi Luth tinggal bersama pamannya di kota Al-Khalil (Hebron). Kemudian, ia berhijrah ke kota Sodom yang sekarang terletak di wilayah lembah Yordania. Penduduk daerah
tersebut biasa berbuat keji dan hina; menyalahi fitrah manusia yang sehat. Mereka biasa melakukan homoseksual.
Setelah pindah ke kota Sodom, Nabi Luth pun mulai berdakwah agar kaumnya menyembah Allah Swt, tidak menyekutukan-Nya, serta meninggalkan perbuatan keji dan mungkar. Akan tetapi, setelah berulang kali Nabi Luth mengingatkan masyarakat Sodom, mereka tetap tidak mengindahkannya. Bahkan, mereka mengancam akan mengusir Nabi Luth dari tempat tersebut.
Peristiwa tersebut terekam dalam firman Allah Swt. berikut:
"Dan, (Kami juga Telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah), tatkala dia berkata kepada mereka, 'Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelummu?'Sesungguhnya, kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas. Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan, 'Usirlah mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini. Sesungguhnya, mereka adalah orang-orang yang berpura-pura menyucikan diri." (QS. al-A'raaf [7]: 80-82)
Perbuatan fahisyoh yang dimaksud dalam ayat tersebut ialah homoseksual. Jadi, penduduk Sodom memang terbiasa melakukan perbuatan maksiat. Bahkan, mereka berbuat maksiat yang tidak pernah dilakukan oleh kaum-kaum sebelumnya.
Karena dakwah Nabi Luth tidak dipedulikan oleh kaumnya, bahkan mereka mengancam akan mengusir Nabi Luth beserta pengikutnya, maka Nabi Luth pun berdoa kepada Allah Swt. agar menimpakan azab kepada penduduk Sodom.
Mendengar doa Luth tersebut, kemudian Allah Swt. mengirimkan dua malaikat yang berwujud manusia. Sebelum mendatangi Nabi Luth, mereka mengunjungi Nabi Ibrahim yang membawa kabar gembira kepada Ibrahim bahwa istrinya akan melahirkan seorang bayi. Lalu, kedua utusan itu juga menjelaskan alasan pengiriman mereka. Sebagaimana dikisahkan dalam surat adz-Dzaariyaat [51]: 31 -34 dan surat al-Hijr [15]: 59-60, kedua malaikat itu diperintahkan untuk memusnahkan kaum Nabi Luth yang terus melakukan kemaksiatan.
Setelah itu, para malaikat yang dikirim sebagai utusan tersebut, mendatangi Luth. Awalnya, Nabi Luth sangat khawatir terhadap tamu laki-lakinya itu. Sebab, ia takut jika kaumnya melakukan perbuatan sodomi terhadap tamunya. Kekhawatirannya baru hilang setelah tau siapa sebenarnya mereka.
Seperti yang dikisahkan dalam QS. al-Hijr [15]: 62-66, kedua laki-laki tersebut mengatakan bahwa mereka adalah malaikat yang diutus oleh Allah Swt. dengan membawa azab yang akan menghancurkan penduduk Sodom karena selalu mendustakan ajaran yang dibawa
oleh Nabi Luth. Kedua utusan itu juga mengatakan kepada Nabi Luth bahwa ia dan kaumnya yang beriman agar segera meninggalkan kota Sodom, karena tempat tersebut akan segera dimusnahkan sebelum pagi datang.
Akhirnya, azab yang sangat dahsyat menghancurkan penduduk Sodom. Ketika matahari akan terbit, kota Sodom dibalik ke bawah dan dihujani dengan batu belerang yang keras (lava letusan gunung berapi). Seluruh penduduk Sodom musnah, termasuk istri Nabi Luth yang juga menjadi pengikut kaum yang terlaknat itu. Sementara itu, Nabi Luth dan pengikutnya yang beriman, diselamatkan oleh Allah Swt.
0 comments
Post a Comment
Dilarang berkomentar SARA :)